Menyelami Kedalaman Surat Al-ankabut

Mengapa ada orang yg mengaku beriman bisa berlaku buruk?
Karena segala keburukan terjadi karena manusia memaksakannya. Bukankah manusia punya pikiran. Apa bedanya pikiran manusia dg pikiran binatang (insting)? Beda kita dg binatang adalah pikiran binatang digunàkan untuk memenuhi nafsunya. 

Bukankah Allah memberikan pikiran agar kita mampu membedakan mana yg bermanfaat & mana yg tidak. Misalnya saat kita dihina orang, mana pilihan yg paling baik? Lapang atau tersinggung? Lapang adalah pilihan yg lebih baik. Tapi kenapa seringkali kita memilih untuk tersinggung?
Jadi ketika ada org yg harus berbuat kebaikan, kenapa harus dipaksa?

Beli jeruk rasanya kecut. Lega atau kecewa?
Mengapa manusia yg bisa memaksa dirinya berlaku buruk? Karena dia sudah MATI RASA, sudah tidak punya perasaan. Lebih baik tidak pinya pikiran daripada tidak punya perasaan. 
Ada kisah seorang pekerja serabutan. Suatu hari beliau diminta untuk membersihkan lahan parkir pengajian yg rumputnya sudah meninggi & tidak beraturan. Dalam waktu 2 jam alhamdulillah selesai. Beliau kemudian diberi uang 50rb, sederhananya untuk uang lelah. Apa yg terjadi? Pekerja serabutan tersebut mengembalikan 30rb dg alasan "Saya kan cuma bekerja 2 jam Pak. Rasanya berlebihan kalau 50rb". Jika org yg hanya menggunakan pikiran, tentu akan mengambil semua uang tersebut. Tetapi pekerja tersebut memiliki perasaan.
Kenapa org bisa hilang perasaan?

Karena tidak punya perasaan bersalah. Mukmin shadiq adalah yg memiliki sensitivitas. Rasa bersalah akan hilang ketika sudah biasa melakukan kesalahan. Karena itu, jangan sekali2 melakukan kesalahan. Selain itu, karena banyak yg melakukannya.
Ketika org sudah demikian, maka inilah yang akan terjadi: tidak ada lagi rasa malu. Padahal kata Nabi, 

الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيْمَانِ

"Malu adalah sebagian dari iman"

إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِأْتَ

"Jika kau sudah tidak punya rasa malu, berlakulah semaumu"



[Notulensi Kajian Sabtu Pagi bersama Ust Syatori | Masjid Nurul Islam]
Saat fajar pagi begitu syahdu dirindu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menilik Hikmah Dibalik Pertempuran Tebing Merah

Mbel

Kurikulum Sekolah Kajian Strategis