Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Untuk Sahabat

Sahabat, maafkan. Diriku memang datar, tiada seru, tiada ekspresif, apalagi romantis. Namun percayalah. Diriku menyayangimu, mencintaimu, dengan caraku sendiri, dengan cara yang mungkin tak kau mengerti. Uhibbukum fillah Rumah singgah, 17.03.2013 3:50 PM

Berbalas Dua Sahabat

“Hati-hati”, Bertanya dan Berharap pada Kawan Entah berapa banyak mata yang terus meneteskan air matanya karena kegetiran hidup yang dialami. Ketika kabut kegelapan itu muncul kembali, ketika keputusasaan menggelayuti dari segala penjuru dan ketika suara hati berteriak dengan kegetiran. Adakah`mereka (yang diberi kuasa) yang menghiraukan hal itu? Jangankan menghirukan yang mendengarnya pun tidak ada? Kenapa? Karena suara hati hanya bisa di dengar oleh hati, “mereka” sudah tidak memiliki hati, jangankan hati, rasa malupun sudah tidak dimilikinya. Mereka tidak mendengar, tapi aku mendengarnya, apa yang diteriakan hati-hati yang digelayuti putus asa itu. Hati-hati itu berteriak, “ Apa yang bisa diharapkan dari orang-orang yang tidak tau malu itu, kita sedang putus asa, tapi mereka sedang bingung dan membiarkan kekufuran masuk ke tubuh mereka. Apa yang bisa diharapkan dari orang-orang dungu yang selalu riuh bertepuk yang selalu gempita menyambut dan selalu mengangguk di hadapan