Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Kajian "Peace On Gaza" bersama Sahabat Kastrat :)

Gambar
Poster "Peace on Gaza?" Kajian pertama dan terakhir bersama #SahabatKastrat KMMTP 1433 H. Kebersamaan kami hanya sebentar. Justru yang sebentar itu menorehkan kenangan yang sunguh tiada dua. Sedih ketika kebersamaan ini harus diakhiri. Namun kebersamaan itu semoga tak benar-benar berakhir. Bukankah ketika perpisahan datang, telang datang pula pertemuan yang baru? Semoga Allah meridhai kebersamaan #SahabatKastrat, mempersaudarakannya layaknya kaum Anshar dan Muhajirin.. Trimakasih untuk segalanya Sona, Abid, Dija, Rahma & Reni. Mungkin kalian masih terlalu muda, terlalu belia untuk merasakan bahagia kebersamaan ini. Salam Strategis, salam Bersahabat! #AsikinAja :)

Poster (lagi)

Gambar
Poster Diskusi Terorisme & Tanggung Jawab Lembaga Dakwah Kampus Alhamdulillah... kelar juga posternya. Setelah sekian lama (sekitar 2 bulan) ga bikin poster! Meski saya bukan anak JS, bukan anak IMF, senang rasanya bisa sedikit membantu merealisasikan diskusi ini. Makasih banyak buat Fahmi yang memberi saya kesempatan buat desain poster ini. Maaf kalau jelek. Maklum, masih amatir :P Semoga Allah meridhai dan memudahkan segala apa yang kita upayakan.  Semua ini tiada lain kami niatkan untuk menegakkan dien-Mu Ya Rabb.. *** [Menikmati anugerah-Mu yang sungguh tiada tara @Perpus Pusat UGM]

Melepas Kepergiannya

Gambar
Rasa kehilangan itu justru menderu setelah kutinggalkan Solo. Sosok sederhana, dermawan, penyayang dan pekerja keras itu kini telah tiada. Allah memanggil Simbah 2 hari yang lalu. Hingga wafatnya, Simbah belum sadar dari komanya yang bermula di kamis pagi. Alhamdulillah aku diizinkan Allah menata hati untuk mengikhlaskan sejak Simbah koma. Air mata ini tak tertahankan ketika kulihat selang bantuan dipasang di sekujur tubuhnya. Tubuh yang sudah tua itu kini terbujur dengan baju hijau, baju pasien gawat darurat. Sabtu pagi, kudapati tangan dan kakinya sudah dingin dan pucat, meski hembusan nafasnya masih terlihat dan terasa jelas. Firasatku akan kepergian Simbah terus mendera, walau ingin rasanya kutepis dan kubuang jauh-jauh.  12.50 WIB. Aku barusaja kembali dari kantin RS. Moewardi ketika Ibu berjalan terburu-buru menghampiriku, mengabarkan bahwa Simbah telah kembali pada Dzat Sang Pemberi Nyawa. Innaalillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.. aku segera berlari menuju rua

Teruntuk Inong, Garda '10 dan Kawan-kawan Seperjuangan

Memang kita harus berani.  Berani memilih walau perih.  Berani istiqomah walau payah.  Berani berjuang walau terbuang.  Berani bergerak walau mendesak.  Dan berani merdeka walau teraniaya. Jenuh dan peluh tiada pernah jera mendera.  Juga bosan yang datang tiada hentinya.  Susah atau bahagia, terserah kita.  Namun, Percayalah, lelah ini hanya sebentar saja kawan.. Ukhuwah ini, tak mengenal kesudahan.  Tak mengenal kejenuhan.  Menyapa kita dalam kesendirian.  Mengiringi kita dalam perjuangan, juga pengabdian.  Menyemai Harapan, Membangun Peradaban.  Allah tak pernah membiarkan kita melangkah sendiri

Hasil Uji Publik Pemikiran Irshad Manji

Gambar
  Beberapa hari terakhir, dunia media kita diramaikan dengan pro kontra kedatangan Irshad Manji ke Indonesia. Pasalnya, sosok feminsi abad 21 versi Ms ini sedang melangsungkan kampanye bertajuk “Iman, Kebebasan dan Cinta”. Salah satu tempat yang menjadi pilihan kampanyenya adalah Universitas Gadjah Mada. Rabu, 9 Mei 2012 akan dilangsungkan Bincang Pagi Bersama Irshad Manji di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM dengan tema “Agama, Kebebasan dan Keberanian Moral”. Acara ini diselenggarakan oleh RELIEF (Religious Issues Forum) program studi Center for Religious and Cross-Cultural Studies. Selain berkampanye di UGM, Irshad Manji kabarnya juga akan meenggang ke UIN Sunan Kalijaga. Siapa sebenarnya Irshad Manji? Kenapa menjadi polemik? Fokus utama pemikiran Irshad Manji adalah reformasi muslim dan keberanian moral. Menurut pengakuannya, perempuan berkebangsaan Kanada ini merupakan penggiat dan praktisi lesbianisme juga muslim refusenik.  Selain mengakui sebagai lesbian muslim, Irshad

Kultwit #korupsi

#korupsi: penyakit laten, kejahatan international, our common ENEMY! IPK Indonesia: 2,3 Aktor #korupsi paling konsisten & ‘istiqomah’: anggota DPR/DPRD, pejabat daerah & SWASTA! Jadi, swasta termasuk korporasi-korporasi juga rentan banget #korupsi! Jangan lupakan korporasi asing! Hati-hati ketika #korupsi dijadikan pemuas dahaga masyarakat dg dalih pemberantasan korupsi Maraknya kasus #korupsi 10 tahun terakhir berakibat ketidakpercayaan publik thd negara Ketika propaganda ketidakpercayaan thd negara terus digencarkan, maka MEKANISME PASARlah yg bermain! #korupsi Implikasinya, masyarakat lebih percaya SWASTA (a.k.a korporasi) daripada negara #korupsi Terjadilah pertarungan negara vs korporasi #korupsi Sejarah mengajarkan bahwa yg menjajah kita adalah korporasi à VOC! #korupsi Ga Cuma njajah, VOC juga #korupsi. VOC bangkrut karena #korupsi Dan sampai sekarang, penjajahan korporasi belum berakhir! #korupsi Dari 10.350 usaha pertambangan, hanya 5.500

Kaleidoskop IV Karya

Gambar
Poster1. Nonton Bareng Rumah Belajar Anak Bangsa   Poster2.  Gerakan Indonesia Berdaulat   Poster3. Dialog Terbuka Calon Rektor  Poster4. Seruan Aksi Bersama Menyambut UGM1

Liberalisasi dan Dependensi Dibalik RUU Pangan

Kamis, 05 April 2012 telah dilaksanakan Diskusi Publik “Liberalisasai dan Dependensi dibalik RUU Pangan” oleh JANGKAR (Jaringan Kajian Strategis Agrokompleks) bertempat di ruang sidang 384 FTP UGM. Membuka diskusi, Qadaruddin Fajri Adi selaku moderator menekankan bahwa berbicara masalah pangan tidak hanya sebatas pada jumlah piring yang harus dipenuhi pemerintah untuk masyarakat. Melainkan masalah hidup-mati bangsa. Hal ini akan erat kaitannya dengan upaya pemerintah untuk membuat  bangsa Indonesia berjaya melalui kedaulatan pangan, tambahnya. Pembicara pertama, Dr. Jur. Any Andjarwati, S.H., M. Jur, menjelaskan bahwasanya hukum pertanian masih kalah populer dan menarik di mata masyarakat meski masalah di pertanian sangat kompleks dan pelik. Pada dasarnya, tujuan adanya hukum pertanian adalah menjamin kesejahteraan petani, menjamin pangan penduduk dengan harga yang pantas dan menjamin lingkungan hidup. Bu Any juga mengkritisi masalah konsolidasi yang masih kacau antara pemerintah