Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Kaleidoskop III Karya

Gambar
Aku terlanjur bangun cinta  Di Jalan Cinta Tak peduli dera mencaci Tak peduli duka menghampiri Keyakinanku hanya satu Membangun Negeri Bersatu Uang pun aku tak mau Ketika ia datang merayu Bukan sok idealis Atau mengumbar suara Aku hanya optimis Hanya membangun asa Menuju Indonesia Jaya!

Dalam Barisan Cinta

Gambar
Disini, aku dan kau, kita Meniti jalan bersama Menyemai  dan membangun asa Dalam Barisan Cinta Kau didepan, di tengah ataupun di belakang, Aku didepan, di tengah ataupun di belakang Itu bukan soal Satu tugas kita Menanamkan benih-benih keberanian yang telah kita rintis Kita semua adalah bagian dari arus sejarah yang membahana Kita adalah bagian dari derap kemajuan semua Dan dalam barisan ini, perjuangan begitu mesra berdegup Layaknya safar di perantauan Perjuangan tak sekedar ‘tolak’, ‘lawan’ dan ‘bakar’! Sesuai dengan iramanya, Perjuangan adalah soal menyemai dan membangun Dalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya Kita adalah manusia yang ber-asa dan beradab Dan dalam matinya, kita adalah manusia yang membangkitkan Dalam Barisan Cinta-Nya *Terimakasih Garda.. :)

Dilema Skripsi dan Jurnal Ilmiah

Baru-baru ini, dunia pendidikan kita kembali dihebohkan dengan munculnya kebijakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasalnya, kebijakan yang cenderung tergesa-gesa dan tiba-tiba ini mewajibkan publikasi jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan baik S1, S2 maupun S3. Kebijakan Kementerian Pendidikan yang dituangkan dalam surat edaran no 152/E/T/2012 per 27 Januari 2012 ini praktis menimbulkan pro dan kontra di kalangan akademisi. Terutama mahasiswa S1 yang dirundung kegalauan antara skripsi atau jurnal ilmiah. Sejatinya, tujuan publikasi jurnal ilmiah ini baik, yakni untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi yang saat ini minim jurnal ilmiah. Jumlah publikasi hasil penelitian Indonesia pada 1996-2008 lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia (Kompas, 09/12/11). Selain itu, kebijakan ini dapat digunakan sebagai momentum untuk memaksimalkan kinerja akademik dunia kampus serta memungkinkan evaluasi. Yang lebih penting dengan publikasi